Langsung ke konten utama

Bahaya Berhubungan Intim saat Hamil Muda Terungkap di Sini

Bahaya Berhubungan Intim saat Hamil Muda Terungkap di Sini

Berhubungan intim saat sedang hamil tetap perlu dilakukan agar keharmonisan dengan pasangan tetap terjalin dengan baik. Namun, tetap ada hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam berhubungan intim saat sedang hamil muda. Jangan sampai salah langkah karena bisa-bisa bahaya berhubungan intim saat hamil muda akan mengintai Anda.

Berhubungan intim saat hamil muda terbilang aman, hanya saja sebagian wanita yang hamil muda merasa enggan untuk melakukan hubungan intim jual obat telat bulan dikarenakan sering kali dihinggapi rasa mual dan lelah. Selain itu, tampaknya ada perasaan takut akan bahaya berhubungan intim saat hamil muda yang sewajarnya menjadi pertimbangan diri dan pasangan. Adapun suatu hubungan intim berisiko menjadi tidak aman jika wanita hamil sedang mengalami kondisi medis tertentu sehingga dianjurkan untuk menghindari hubungan seksual selama masa-masa kehamilan. Kondisi medis ini dapat berupa mengalami ketuban bocor, menderita plasenta previa, memiliki riwayat melahirkan prematur, rahim yang terbuka secara prematur, mengandung janin kembar, hingga mengalami pendarahan pada vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
Namun, selama tidak mengalami kondisi-kondisi medis demikian, hubungan seks yang dilakukan wanita hamil dianggap aman. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk tetap memahami hal-hal yang bisa membahayakan jika ingin berhubungan intim saat hamil muda, seperti:

Terinfeksi penyakit kelamin
Memastikan kebersihan dildo ataupun vibrator yang digunakan saat berhubungan intim harus dilakukan. Apalagi jika Anda ingin menggunakan sex toy tersebut sebagai alat bantu membangkitkan gairah. Selain memperhatikan kebersihannya, dalam menggunakan sex toy ini, Anda juga harus memahami batasan-batasan penggunaanya. Jangan menggunakan alat bantu seks ini terlalu keras pada vagina Anda.

Pendarahan
Pendarahan saat hamil muda bisa terjadi jika Anda melakukan seks anal. Pasalnya, seks anal pada wanita hamil dapat menyebabkan terjadinya trauma plasenta yang memicu terjadinya pendarahan serius yang membahayakan janin dan diri Anda. Seks anal juga tidak dianjurkan untuk Anda yang mengalami plasenta previa dan wasir. Pada penderita wasir, seks anal hanyalah akan memperburuk kondisi yang dialami.

Anda pun perlu mewaspadai risiko melakukan seks anal sebagaimana aktivitas seksual ini dapat melukai jaringan dan pembuluh darah pada anus.

Mengancam keselamatan bayi Anda
Melakukan hubungan seksual saat hamil muda dapat mengancam bayi Anda bila pasangan Anda melakukan seks oral dengan cara yang kurang tepat. Seperti meniup vagina yang dapat memicu terjadinya emboli udara. Saat meniup vagina, gelembung udara akan masuk ke vagina dan masuk ke sirkulasi darah sehingga dapat mengancam nyawa bayi dan diri Anda.

Hati-hati, seks oral tetap perlu dilakukan dengan pengaman demi menghindari diri terkena penyakit menular seksual.

Hindari berhubungan intim jika pasangan mengidap penyakit tertentu
Melakukan hubungan seks saat hamil muda juga berisiko menyebabkan bayi lahir cacat dan keguguran bila pasangan memiliki riwayat mengidap penyakit kelamin, seperti herpes genital. Meskipun jarang terjadi, ibu hamil yang tertular dan terinfeksi herpes di awal trimester pertama dapat menularkan virusnya ke janin melalui plasenta. Ini dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir dan keguguran. Selain itu, herpes juga dapat tertular kepada bayi setelah dilahirkan dan dapat mengakibatkan komplikasi yang parah.

Demi meminimalkan kemungkinan adanya bahaya berhubungan intim saat hamil muda, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin kepada dokter umum atau dokter kandungan. Periksakan juga kesehatan pasangan dan janin untuk mendapatkan kepastian seutuhnya. Perhatikan, jika Anda merasakan kram selama beberapa menit usai berhubungan intim, maka tidak perlu panik karena ini terbilang normal. Kram yang tidak kunjung hilang atau terjadinya gejala-gejala lain, seperti adanya pendarahan, patut diwaspadai dan segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Komentar